Pada umumnya
masyarakat madura dan jawa mengenal dua kali perayaan lebaran, yaitu Hari Raya
Idul Fitri dan Lebaran ketupat. Idul Fitri dilaksanakan tepat pada tanggal 1
Syawal, sedangkan Lebaran ketupat adalah satu minggu setelahnya (8 Syawal).
Tradisi Lebaran ketupat diselenggarakan pada hari ke delapan bulan Syawal
setelah menyelesaikan puasa Syawal selama 6 hari. Hal ini berdasarkan sunnah
Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umat Islam untuk berpuasa sunnah 6 Hari di
bulan Syawal. Pada Kali Ini Lebaran Ketupat bertepatan Pada Hari Minggu tanggal
31 Mei 2020.
Dalam
sejarahnya, Lebaran ketupat pertama kali diperkenalkan oleh salah satu wali
songo yaitu Sunan Kalijaga, saat itu, beliau memperkenalkan dua istilah Bakda
kepada masyarakat Jawa, Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Lebaran dipahami
dengan prosesi pelaksanaan shalat Ied satu Syawal hingga tradisi saling kunjung
dan memaafkan sesama muslim, sedangkan Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah
Lebaran. Pada hari itu, masyarakat muslim Jawa umumnya membuat ketupat, yaitu
jenis makanan yang dibuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman daun
kelapa (janur) yang dibuat berbentuk kantong, kemudian dimasak. Setelah
dimasak, ketupat tersebut diantarkan ke kerabat terdekat dan kepada mereka yang
lebih tua, sebagai simbol kebersamaan dan lambang kasih sayang.
Dalam tradisi
masyarakat Jawa dan madura, terdapat aneka macam bentuk ketupat yang dimiliki
tiap-tiap daerah yang juga memiliki arti dan maksud tersendiri. Sebut aja ketupat Bawang khas Madura, ketupat ini
berbentuk persegi empat dan dianggap sebagai ketupat penyedap, sebagaimana
bumbu masak berupa bawang. Juga ada Ketupat
Glabed yang dipopulerkan oleh masyarakat Tegal, Kupat glabed adalah ketupat
yang dimakan dengan kuah berwarna kuning kental. Sedangkan penamaan ketupat ini
pun berasal dari ucapan orang Tegal yang mengekspresikan kekentalan kuah
ketupat tersebut dengan istilah Glabed-glabed-glabed!. Juga terdapat ketupat Bebanci khas Betawi, Sesuai
dengan namanya, ketupat bebanci adalah masakan dengan unsur utamanya adalah
ketupat. Ketupat ini disantap dengan kuah santan berisi daging sapi dan diberi
aneka bumbu seperti kemiri, bawang merah, bawang putih, cabai, dan
rempah-rempah.
Ketupat
Sendiri Memiliki Makna tersendiri yaitu Kata “ketupat” atau “kupat” berasal dari istilah bahasa Jawa yaitu
“ngaku lepat” (Mengakui Kesalahan) dan laku papat (empat tindakan). Prosesi
ngaku lepat umumnya diimplementasikan dengan tradisi sungkeman, yaitu seorang
anak bersimpuh dan memohon maaf di hadapan orangtuanya. Dengan begitu, kita
diajak untuk memahami arti pentingnya menghormati orang tua, tidak angkuh dan
tidak sombong kepada mereka serta senantiasa mengharap ridho dan bimbinganya.
Ini merupakan sebuah bukti cinta dan kasih sayang seorang anak kepada orang
tuanya begitupun orang tua kepada anaknya.
Demikian pesan
moral yang hendak disampaikan Lebaran ketupat kepada umat Islam, yang semuanya
diyakini merupakan tuntunan yang luhur untuk bagaimana menajdi pribadi yang
baik dan luhur di kemudian hari. Ada istilah ‘sayur tanpa garam akan terasa
hambar” Demikian kiranya masyarakat Jawa memaknai Idul Fitri tanpa Lebaran
ketupat, lebaran ketupat merupakan tradisi baik yang telah lama mengakar kuat
dalam benak masyarakat muslim Jawa. Harapanya tradisi yang telah lama terjaga
ini tetap bisa dilestarikan, dengan begitu mampu menjadi salah satu budaya
keislaman yang tidak punah dari tanah jawa. Amin. Selamat Berlebaran Ketupat
1441 H.
0 komentar:
Posting Komentar