Covid 19 atau kasus corona merupakan wabah
yang menimpa negeri ini dan menguras persendian bangsa, baik dari sektor
ekonomi dan sosial. Berdasarkan update terkini ada penambahan 484 kasus corona
sehingga jumlah akumulatifnya mencapai 15.438. Kasus corona bergelundur dan
menjadi polemik di negeri ini saat dimulainya penerapan PSBB menuai pro dan
kontra. Mulai dari pelarangan mudik dan statemen presiden tentang bedanya mudik
dan pulang kampung (https://sumut.idntimes.com/news/indonesia/teatrika/jokowi-sebut-ada-perbedaan-makna-arti-pulang-kampung-mudik-regional-sumut/4, https://www.merdeka.com/jateng/pengertian-perbedaan-mudik-dan-pulang-kampung-menurut-jokowi-dan-bnpb.html, https://www.liputan6.com/showbiz/read/4236182/najwa-shihab-shock-jokowi-sebut-mudik-dan-pulang-kampung-itu-beda#). Selain itu, penerapan PSBB masih belum
optimal karena masih banyak warga yang bisa pulang pergi dan keluar masuk
Kawasan tersebut (https://www.tribunnews.com/nasional/2020/05/13/dedi-mulyadi-sebut-psbb-kurang-efektif-dan-usulkan-konsep-karantina-komunal-ini-konsepnya, https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/10/154400365/psbb-surabaya-diperpanjang-bagaimana-agar-pembatasan-sosial-efektif-tekan).
Selanjutnya, gegernya pemotongan anggaran
atau lebih kerennya refokusing anggaran ke bencana corona menuai kontroversi.
Potensi penyelewengan atau fraud disetiap lini sangat rentan dan menimbulkan kerugian
negara (https://www.ayosemarang.com/read/2020/04/25/55953/mengatasi-bencana-covid-19-tanpa-takut-terkena-becana-korupsi,https://www.mutupelayanankesehatan.net/19-headline/3414-waspada-potensi-fraud-dalam-masa-pandemi-covid-19, https://nasional.kompas.com/read/2020/04/09/21255061/ini-potensi-korupsi-anggaran-penanganan-covid-19-menurut-fitra). Selain itu, bantuan sosial untuk
masyarakat juga sangat beresiko salah satunya bantuan BLT dari anggaran desa
sebesar Rp. 600.000 per keluarga (https://economy.okezone.com/read/2020/04/25/320/2204734/blt-desa-rp600-000-per-bulan-dari-mana-anggarannya, https://simakberita.com/2020/05/08/bansos-ditengah-pandemi-covid-19-berpotensi-fraud/). Masalah demi masalah semakin menumpuk
untuk negeri ini tanpa ada selesainya. Hari-hari ini negeri dihebohkan dengan
pembahasan dan pengesahan UU Minerba oleh DPR (https://money.kompas.com/read/2020/05/13/085813226/revisi-uu-minerba-ini-beberapa-pasal-yang-tuai-polemik, https://money.kompas.com/read/2020/05/12/174738026/ruu-minerba-resmi-disahkan-jadi-undang-undang). Ada pasal-pasal yang mencurigakan dan
diubah olah anggota DPR dan berpotensi untuk merugikan rakyat dan memperkosa
ha-hak rakyat indonesia (https://finance.detik.com/energi/d-5011570/pasal-pasal-mencurigakan-dalam-ruu-minerba. DPR tetap mengesahkan UU Minerba meskipun
banyak protes dari beberpa pihak (https://tirto.id/dpr-pemerintah-tetap-sahkan-ruu-minerba-meski-diprotes-banyak-pihak-frK1). Pertanyaannya ada apa dengan negeriku
ini? Apa para pejabat dan elit politik sudah tak punya hati Nurani? Disuasana
Ramadhan, wabah covid yang mengguncang Indonesia, jeritan masyarakat karena kelaparan, derita buruh pekerja yang
di PHK, kenapa egoisentris para pimpinan sangat berkuasa dan adikuasanya sangat
mencengkram. Saat para pekerja dipecat
kenapa pimpinan memberikan ijin para tenaga asing cina masuk Indonesia? Kenapa?
Kenapa? Wahai negeriku? (https://www.cnbcindonesia.com/news/20200504143114-4-156088/ada-phk-massal-kok-tega-loloskan-pekerja-china-masuk-ri). Peresiden Kembali menaikkan iuran BPJS
kesehataan saat pandemic covid 19 padahal kemarin rencana kenaikan
ditangguhkan. Kenapa sekarang dinaikkan lagi? Siapa yang mendesak untuk
menaikkan? (https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/13/135457965/iuran-bpjs-kesehatan-naik-lagi-ini-rincian-biayanya-pada-2020-2021, https://finansial.bisnis.com/read/20200512/215/1239709/sempat-batal-iuran-bpjs-kesehatan-naik-bertahap-juli-2020-januari-2021).
Polemik hari demi hari mergelundur bagaikan
bola salju dan menggunung. Mulai dari kasus korupsi yang belum selesai dan
tidak tahu sampai kapan berakhir. Seperti halnya peryataan tokoh bangsa dan
peresiden ke 4 RI tentang korupsi di bangsa ini “tikusnya sudah mengerumuni
lumbung, jadi kalau ingin membasmi maka harus membakar bersama lumbungnya”.
Pernyataan ini memberikan artian bahwa kasus korupsi di Indonesia apakah
separah itu? Apakah tidak bisa hanya membasmi tikusnya saja? Ayo kita bahas
lebih dalam lagi nih tentang isu korupsi di negeri dongeng?
Masalah
korupsi saja belum kelar ditambah masalah pandemi corona yang menyebabkan sendi
perekonomian hancur dan masalah sosial tambah senjang. Ditambah iuran BPJS yang
naik dan kelakuan anggota DPR yang frontal mengesahkan UU Minerba. Ada apa
negeri ini? Kenapa para kaum borjuis dan para elit politik ingin menguras
kekaayaan negeri ini dan memeras hak rakyat? Apakah semua ini bagian dari
memiskinkan rakyat Indonesia? Apakah sengaja dimiskinkan? Apakah ada konspirasi
elite global untuk menguasai bangsa ini? Mari kita diskusikan lebih dalam lagi
mengenai masalah bangsa ini dari semua sudut dan lini.
Butuhnya evaluasi dan kritik kepada kepemimpinan sekarang dalam memimpin negeri ini. Para elit politik dan Menteri kabinet bapak Jokowi harus memberikan solusi yang soluktif untuk kesejahteraan masyarakat ini. Mau dibawa kemana bangsa ini? Kita sebagai rakyat butuh kejelasan dan keterbukaan dari pemerintah. Kejelasan mengenai kapan berakhirnya pandemi covid 19? Kapan korupsi dapat berkurang? Kapan elite politik mau meninggalkan egoisentrisnya untuk memperkaya diri dan melihat rakyat miskin? Kapan Indonesia akan maju dan bersaing dengan dunia global? Ayo kita berjuang membenahi negeri ini dari para kaum borjuis yang serakah. Peran mahasiswa sangat ditunggu saat ini untuk mendobrak dan mengingatkan para penguasa agar sadar bahwa mereka dipilih bukan untuk memperkaya diri tetapi mensejahterkan rakyat. Semangat Indonesiaku, semoga kita bisa lepas dari wabah pandemi corona secepat mungkin agar kita bisa beraktifitas Kembali. Semangat pasti bisa!!!!
0 komentar:
Posting Komentar